Sudut Pandang: Asosiasi Janda di Mata Pria

keutamaan menikahi janda

Di suatu waktu  di linimasa, saya menemukan link ini yang membahas mengenai janda. Setelah membacanya, saya pun mengerenyitkan dahi, benar juga ya, ada masalah apa orang Indonesia sama janda. Kenapa janda diasosiasikan sebagai wanita seksi yang menggoda kaum lelaki. Padahal siapanyana kalau ternyata dia ditinggal meninggal suaminya atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga sampai ia tidak kuat dan menggugat cerai atau dia korban pelakor alias suaminya selingkuh dengan wanita idaman lain. Benang merahnya, dia pernah tersakiti/disakiti sebelumnya, dan menjadikannya bahan candaan, rasanya gak etis ya.

Disisi lain, sebagai lelaki, saya pun paham kenapa sih asosiasinya seperti itu, setidaknya dari sudut pandang saya sendiri, dengan meninggalkan rasa keperempuanan dan menonjolkan rasa kelelakian. Maaf ya sebelumnya. Cheers.

Saya sempat melakukan survey kecil-kecilan di whatsapp group teman-teman yang isinya lelaki semua. Pertanyaannya adalah:

Menurut kalian, ketika disebutin janda, maka bayangan kalian umurnya berapa sih?
A. 20an
B. 30an
C. 40an
D. > 50an

hasil google image dengan keyword janda. fyi, google menampilkan gambar sesuai algoritmanya, salah satunya dengan menyesuaikan gambar apa yang diklik kemudian dari gambar yang ditampilkan.

Dari sekitar 11 orang yang merespon, 10 orang menjawab B yaitu usia 30an, ada satu responden yang menjawab A. Sisanya, tidak ada. Dari sini saja cukup mudah untuk menyimpulkan asosiasi para lelaki untuk masalah janda ini.

Saya pribadi pun jika ditanya umur janda dalam bayangan saya sendiri, pasti yang terbayang adalah usia 30an. Hal ini kemungkinan adalah pada usia tersebut, potensi pisah cerai atau ditinggal mati pasangannya cukup besar. Masalahnya pun mungkin dari sisi lelaki, di usia 30an adalah semacam puncak kelelakian seseorang, mulai ada benih-benih puber kedua, sehingga pertikaian rumah tangga yang berujung perceraian besar terjadi. Efeknya, akan makin banyak populasi janda, padahal ya duda juga sih ya sebenarnya.

Di usia 30an pun adalah puncaknya wanita menjadi seorang wanita. Punya karir yang bagus, juga sudah punya beberapa anak, secara seksual, menurut penelitian lama, wanita lebih banyak kebutuhan seksual di usia 30an, walaupun teori ini dipatahkan oleh penelitian survey seks Lovehoney yang menyebutkan puncak seksualitas pria di usia 30an sedangkan wanita di usia 20an.

Jadi berdasarkan teori lama yang mungkin sudah mengakar di benak kami para pria, dengan usia janda di angka 30an, mereka secara biologis memiliki kebutuhan seks yang sedang tinggi-tingginya. Dengan kebutuhan seks yang sedang tinggi-tingginya otomatis perempuan pasti akan menjaga dirinya supaya tetap menarik di mata lelaki. Dalam arti, tampil menarik.

Usia ini pun berpengaruh bahwa apapun penyebab seorang wanita menjadi janda, setidaknya pada usia 30an, asumsi umumnya wanita sudah aktif secara seksual. Mereka bukan lagi makhluk yang buta atau tabu terhadap sex, sedangkan kami, oke saya sebagai pria beranggapan akan lebih mudah melakukan hubungan dengan seseorang yang sudah berpengalaman. Sejujurnya, belajar berhubungan sex dari nol itu sungguh melelahkan. Jujur saja deh, hubungan sex diawal-awal itu tidak enak kan? :p

Masalahnya pria adalah makhluk dengan ego super tinggi. Hal ini menyebabkan mereka punya rasa power yang besar. Dalam artian ketika menggoda seorang janda, mereka tidak mau dipandang sebagai pihak yang menginginkan. Nah untuk menutupinya, dituduhkan lah bahwa janda lah yang menggoda dirinya, bukan sebaliknya. Begitupun asal muasal “pelecehan” terhadap janda. Pelecahan dalam tanda kutip dalam arti merendahkan, itu hanya bagian dari kaum pria menjaga gengsi dan egonya.

keutamaan menikahi janda

Kalau boleh dibilang, faktor asosias umurlah yang menyebabkan pria berpikir bahwa janda itu seksi dan menggoda. Coba bayangkan asosiasi yang keluar adalah wanita umur 60an, pasti akan berbeda lagi cara pandangnya.

Cheers.

4 comments

  1. Whaaa iniii… Masuk akal penjelasannya Mas. Jadi sebenarnya lebih ke masalah asumsi yang berdasarkan prasangka dan ego super tinggi ya.
    Maturnuwuuun…

    1. Ya ini berdasarkan anabel alias analisa gembel aja mas.
      Menurutku sih begitu, berakar pada asumsi yang ditambahi ego lelaki.

      nulis lagi dong mas.

  2. next.. mari kita berbincang bagaimana seorang perempuan menghakimi perempuan lain hanya karena status janda. ?

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.