Postingan awal di tahun 2021 akan saya awali dengan merangkum apa-apa yang sudah terjadi di tahun 2020. Untuk banyak orang, tahun 2020 adalah tahun yang berat dan penuh turbulensi. Saya yakin banyak keputusan-keputusan besar diambil oleh kamu semua, banyak hal-hal baru yang dihadapi dan mau gak mau diadaptasikan. Pada akhirnya atas apa-apa yang sudah terjadi, selayaknya sebagai hamba Tuhan, saya tetap bersyukur. Terlebih sebagai orang Indonesia, dalam keadaan apapun, pasti ada untungnya. 😀
1. Sepakbola itu menyenangkan
Awalnya saya pikir menemukan lapangan rumput yang rata itu hal yang mustahil di Indonesia, tapi ternyata hal itu dimungkinkan walaupun ada harganya.
Di mulai pada tahun 2019, saat itu main bersama teman-teman FAST di lapangan Pancoran, lalu ketagihan. Lalu, pada tahun 2020 lebih banyak lagi main di lapangan rumput. Beberapa lapangan yang sudah dicoba di antaranya adalah Stadion Mini Persikabo Cibinong, Stadion GOR Pajajaran Bogor, Lapangan Aldiron Pancoran, Lapangan ABC Senayan, Lapangan Arcici Cempaka Putih dan puncaknya di bulang Agustus yang lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan.
2. Pindah Kerja
Sebuah keputusan besar yang diambil di tahun 2020 adalah pindah kerja dari perusahaan besar farmasi nomor 1 di Indonesia bahkan di ASEAN ke perusahaan startup. Oke, sebenernya gak terlalu suka dengan istilah startup, tapi kurang lebih seperti itu.
Dari Kalbe ke Datacakra, sebuah perusahaan yang merintis bisnis spesifik di bidang IoT (Internet of Things). The two main reasons kenapa berani pindah kerja dari tempat yang settled ke tempat yang “We don’t know what will happen” adalalah satu alasan keluarga dan kedua alasan memenuhi kebutuhan aktualisasi diri.
Di Kalbe ibarat di kapal tanker, stabil, nyaman dari ombak badai sedangkan di Datacakra ibarat pindah ke kapal layar. I believe in my captain dan percaya bahwa rezeki sudah ada yang ngatur. 🙂
3. Hobi baru
Masa pandemi mengubah banyak kebiasaan orang. Karena kita semua dipaksa di rumah, tidak terkecuali saya, maka demi supaya tetap waras di rumah, kita semua mencari hobi baru. Hobi yang akhirnya saya pilih adalah bertani tanaman hias.
Awal muasalnya adalah memang awal-awal pandemi saya memikirkan sesuatu hal baru yang bisa ditekuni, menyenangkan sekaligus punya potensi meyakinkan.
Sejujurnya saya suka berkendara, baik motor maupun mobil tetapi hobi itu tidak bisa diteruskan karena satu ngabisin uang dan dua gak punya cukup waktu untuk melakukan hal tersebut karena sudah punya keluarga. Lalu saat ada ronda di kampung, tetangga saya bercerita tentanga betapa tanaman hias merupakan sesuatu yang menguntungkan buat dirinya. Dan saya pun akhirnya tertarik sampai saat ini saya menekuni kecil-kecilan tanaman hias ini sebagai petani. 😀
Tulisan tentang hobi baru saya ini bisa dicaba disini dan beberapa video youtube dibawah sini.
4. Pindah Platform
Saya selalu curious dengan hal baru, termasuk di bidang teknologi. Selalu ingin coba teknologi-teknolog yang baru, banyaknya terbentur dengan budget yang terbatas.
Untuk plaftorm smartphone, ada satu platform yang belum saya coba yaitu iOS buatan Apple. Ya, iphone!! Android dari awal selalu jadi andalan yaitu dimulai dari Androif Froyo di Sony Xperia antara tahun 2020 atau 2011. Pernah coba Blackberry dengan sistem operasinya lalu kembali ke Android.
Smartphone iphone selalu diluar budget ketika upgrade sampai akhirnya di tahun 2020 saya merasa sanggup untuk mencoba platform tersebut walupun second ya. Dan sampai saat ini iPhone SE generasi pertama masih menemani dan masih nyaman. Sejujurnya saya cukup menyesal di awal tapi akhirnya menerima.
Saya pikir suatu saat saya akan kembali ke Android. Untuk pengalamannya sendiri saya twitt di bawah sini:
5. Macro Photography
Di tahun 2020 juga saya mencoba genre baru untuk orang yang introvert seperti saya ini yaitu fotografi macro. Alasannya lebih karena gak berhubungan dengan orang, jadi lebih bebas ngeklik shutter. Beberapa foto macro saya pajang di Instagram. Bahkan demi genre baru ini saya membeli lensa baru. Yeay.