FYI, tulisan berikut ini merupakan artikel yang diikutkan dalam Lomba bercerita GS Astra Delivery dari Shop n Drive
“Dok dok dok”
Sudah hampir tengah malam saat itu, saat dua orang pemuda penghuni kosan Ibu saya mengetuk pintu.
“Mas, tolong mas, Ibu yang di kamar nomor satu kayaknya sakit.”
Deg, dalam hati, firasat saya mengatakan ada yang tidak beres. Di kamar nomor satu kosan Ibu ada dua orang penghuni, perempuan muda dengan orangtuanya yang sudah sepuh. Lalu dengan terburu-buru saya ke kosan Ibu yang berada di samping rumah Ibu yang saya tinggali. Penghuni kosan itu, seorang perempuan muda, Mba Dian biasa saya memanggil namanya, sedang tersedu-sedu bersimpuh di depan Ibunya yang terbujur kaku.
Dengan sedikit panik, saya kembali ke rumah, mengambil kunci mobil dengan pikiran untuk membawanya segera ke rumah sakit. Namun tak dinyana, saat kunci kontak diputar, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang datang dari mesin. Ah, kenapa harus disaat seperti ini, pekik saya dalam hati. Semakin panik saya dibuatnya.
Tak hilang akal, saya pun pergi ke tetangga yang memiliki mobil. Maklum dikampung, tidak semua tetangga memiliki kendaraan. Sayang seribu sayang, setelah dipangggil pun, harapan tidak muncul karena dia mengatakan mobilnya pun sedang tidak bisa dipakai. Tak hilang akal saya coba telpon ke nomor darurat, dari nomor 110 sampai 113 saya coba. Sayangnya, layanan ambulan darurat tidak ada di negeri ini. Langkah terakhir, dengan bantuan beberapa pemuda yang tinggal di kosan Ibu, saya mencoba menyalakan mobil dengan cara didorong. Berhasil! Sesegera mungkin saya dan dibantu beberapa penghuni kosan membawa Ibu yang sudah sepuh itu ke dalam mobil.
Singkat kata, setelah sampai di rumah sakit terdekat, nyawanya tidak tertolong. Dokter mengatakan sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Dengan perasaan sedih, saya malam itu dengan berbagai upaya akhirnya mendapatkan mobil jenazah untuk membawa almarhumah ke kampung asalnya di Semarang, Jawa Tengah.
Tersisa penyesalan malam itu, kenapa disaat yang genting, aki mobil saya mendadak soak. Merunut ke belakang sejatinya tanda-tanda soaknya aki sudah muncul. Tapi entah angin malas darimana yang membuat saya selalu urung menggantinya. Padahal saya pernah punya pengalaman sebelumnya dalam mengganti aki. Di Shop n Drive sejatinya ada layanan pergantian aki dengan cara diantar sampai rumah. Sebelumnya karena saya belum tau ada layanan GS Astra Delivery, saya capek-capek datang dengan motor untuk membeli aki ke Shop n Drive terdekat.
Untuk menentukan jenis akinya pun mudah saja, tinggal sebutkan jenis mobil, mekanik Shop n Drive pun bisa menentukan jenis aki mana yang cocok. Asiknya tak perlu capek-capek membawanya dan memasangnya sendiri, karena dengan layangan GS Astra Delivery seharusnya saya cukup menelpon dan menunggu di rumah, aki yang baru pun datang sekaligus dipasangkan. Tapi karena saya sudah kepalang disitu, jadilah saya penunjuk jalan bagi mekanik yang mengantarkan aki yang baru saya beli.
Mba Dian, seandainya saya tidak malas untuk memanfaatkan layanan GS Astra Delivery dari Shop n Drive mungkin akan menjadi lain ceritanya. Setidaknya, walaupun pada akhirnya Ibumu berpulang, Mba Dian tak perlu menangis selama itu. Maafkan saya, Mba.